Vaksin Rotavirus untuk Cegah Muntaber pada Anak

Vaksin Rotavirus merupakan jenis vaksin yang berasal dari virus hidup yang sudah dilemahkan. Adapun Rotavirus itu sendiri adalah penyebab paling umum diare pada anak-anak.

Rotavirus adalah virus yang memicu gastroenteritis ditandai diare dan muntah-muntah sehingga bisa menyebabkan seorang anak mengalami dehidrasi berat.

Hampir semua anak yang berusia 5 tahun pernah terinfeksi rotavirus, dengan gejala yang ringan maupun berat. Padahal sebenarnya ada cara yang efektif mencegah infeksi rotavirus, yakni dengan vaksin rotavirus.

Baca juga : Kenali 8 Gejala Diabetes pada Anak

Karena itulah WHO merekomendasikan penggunaan imunisasi ini dalam program nasional di seluruh dunia, terutama Asia Selatan, Asia Tenggara, dan kawasan sub-Sahara Afrika.

Apa Manfaat Vaksin Rotavirus bagi Anak?

vaksin rotavirus

Vaksin Rotavirus merupakan salah satu vaksin yang termasuk dalam program imunisasi pilihan. Sesuai dengan jadwal imunisasi yang dikeluarkan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), vaksin ini bisa diberikan kepada bayi sejak usia 6 minggu sampai maksimal usia 6–8 bulan, tergantung jenis yang diberikan.

Manfaat utama imunisasi rotavirus adalah mencegah penularan diare akibat rotavirus. Sejumlah penelitian menyebutkan imunisasi rotavirus pada anak dapat mencegah hingga 74%

Baca juga: Ciri Anak Mengalami Stunting

Terdapat dua macam vaksin rotavirus di Indonesia, yakni Vaksin rotavirus monovalen (@Rotarix) dan pentavalen (@Rotateq). Adapun jumlah dosis untuk masing-masing vaksin tersebut berbeda.

  • Rotateq: 3 dosis, dosis pertama ketika anak berumur 6-14 minggu; dosis kedua 4-8 minggu kemudian, dosis ketiga maksimum saat usia anak 8 bulan.
  • Rotarix: 2 dosis, dosis pertama untuk anak berusia 10 minggu; dosis kedua ketika umur anak 14 minggu, maksimal 6 bulan.

Catatan Sehat:

Para ibu perlu mengingat dengan baik jadwa imunisasi anaknya. Pemberian vaksinasi yang sesuai jadwal bertujuan supaya anak mendapat daya tahan tubu yang optimal. Jika imunisasi sebelum jadwal berisiko mengurangi manfaat vaksin.

Leave a Reply