Strategi Pemberdayaan Promosi Kesehatan Masyarakat

Pemberdayaan adalah upaya membantu atau memfasilitasi masyarakat, sehingga memiliki PENGETAHUAN, KEMAUAN DAN KEMAMPUAN untuk mencegah dan atau mengatasi masalah kesehatan yang dihadapinya (to facilitate problem solving).

Pemberdayaan diartikan proses untuk membuat masyarakat berdaya agar mampu meningkatkan kesejahteraannya secara berkelanjutan.

Sumardjo (1999) menyebutkan ciri-ciri warga masyarakat berdaya antara lain:

  • (1) mampu memahami diri dan potensinya, mampu merencanakan (mengantisipasi kondisi perubahan ke depan),
  • (2) mampu mengarahkan dirinya sendiri,
  • (3) memiliki kekuatan untuk berunding,
  • (4) memiliki bargaining power yang memadai dalam melakukan kerjasama yang saling menguntungkan, dan
  • (5) bertanggungjawab atas tindakannya.

Baca juga: Teori Lawrence Green: Perubahan Perilaku Kesehatan

Apa peran petugas dalam Pemberdayaan Masyarakat?

LSM

Salah satu strategi promosi kesehatan dengan pemberdayaan masyarakat bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran, pengetahuan, dan pemahaman akan kesehatan individu, kelompok, dan masyarakat.

Dengan adanya kesadaran, diharapkan berikutnya menimbulkan kemauan yang merupakan kecenderungan untuk melakukan suatu tindakan atau sikap untuk meningkatkan kesehatan mereka. Dan pada akhirnya muncul kemampuan masyarakat untuk mendukung terwujudnya tindakan atau perilaku sehat.

Baca juga: Teori Malthus tentang Kependudukan

Pada proses pemberdayaan, masyarakat sebagai objek dan subjek. Mereka ikut aktif mulai dari awal analisis masalah hingga menentukan solusi bersama-sama. Hal tersebut merupakan prinsip pemberdayaan.

Adapun peran petugas kesehatan dalam mengupayakan pemberdayaan adalah:

  • Membantu masyarakat untuk menumbuhkan kesadaran dan pengetahuan melalui kegiatan Komunikasi, informasi dan edukasi.
  • Petugas menyediakan alat bantu peraga atau media komunikasi guna memudahkan pelaksanaan program pemberdayaan.
  • Mendampingi masyararakat dalam melakukan advokasi utk memperoleh dukungan (peraturan/ dana/alat) dari pembuat kebijakan

Dalam pelaksanaannya, indikator-indikator pemberdayaan antara lain:

  • Input, adalah tahap awal analisis masalah dan SDM (pemimpin, toma, toga, kader), jumlah dana yang digunakan, bahan-bahan, dan alat-alat yang mendukung kegiatan pemberdayaan masyarakat.
  • Proses, meliputi: jenis dan jumlah KIE/penyuluhan yang dilaksanakan, frekuensi pelatihan yang dilaksanakan, jumlah tokoh masyarakat yang terlibat, adanya siklus pengambilan keputusan di masyarakat dan pertemuan-pertemuan yang dilaksanakan.
  • Output, yaitu hasil jangka pendek meliputi: jumlah dan jenis usaha kesehatan yang bersumber daya masyarakat, jumlah masyarakat yang telah meningkatkan pengetahuan dan perilakunya tentang kesehatan. Misalnya berapa jumlah kader, jumlah posyandu yang terbentuk dll.
  • Outcome , atau hasil jangka panjang merupakan target atau solusi dari hasil analisis pada indikator input. Yaitu pemberdayaan masyarakat mempunyai kontribusi dalam menurunkan angka kesakitan dan meningkatkan derajat kesehatan.

Sumber : Susilowati, Dwi. 2016. Promosi Kesehatan. Jakarta: Kemenkes RI.

Leave a Reply