Bayi kuning disebut juga jaundice disebabkan oleh penumpukan bilirubin, dimana sel darah merah dalam tubuh tidak dipecah dan tidak terbuang melalui buang air besar.
Akibatnya kulit bayi terlihat kuning. Hal ini karena kerja hati bayi masih membutuhkan penyesuaian dalam tubuh pada usia 1-2 minggu.
Gejala yang paling terlihat adalah kulit dan bola mata bayi menguning, dimulai pada usia 2 atau 4 hari. Urine berwarna gelap atau kuning pekat dan feses bayi berwarna lebih pucat.
Kondisi lainnya seperti tidak mau menyusu, mengantuk sepanjang hari, berat badan berkurang >10% dari berat lahir. Dan gejala paling jelas adalah perubahan warna mata dan kulit bayi menjadi kuning, dimulai dari wajah, dada, perut, kemudian kaki.
Penyebab Terjadinya Bayi Kuning
Penyebab bayi kuning adalah penumpukan bilirubin pada darah bayi. Bilirubin merupakan zat kuning yang berasal dari proses penghancuran sel darah merah secara alami.
Kondisi ini sering terjadi pada bayi dikarenakan fungsi hatinya belum bekerja secara maksimal. Selain bilirubin yang berlebih, jaundice dapat disebabkan karena kondisi bayi seperti berikut:
- Memiliki infeksi darah (Sepsis).
- Adanya kelebihan sel darah merah.
- Memar pada bayi setelah melewati masa kelahiran yang sulit.
- Golongan darah bayi berbeda dengan sang ibu.
- Tingkat oksigen rendah (Hipoksia).
- Adanya gangguan pada hati, seperti atresia bilier pada aliran cairan empedu
Kondisi bayi menguning tidak berbahaya, karena dapat hilang dengan sendirinya didukung dengan perawatan yang tepat.
Catatan Sehat:
Para ibu perlu mengetahui bahwa Jaundice pada bayi baru lahir dapat disembuhkan dengan cara yang paling sederhana dan bisa dilakukan di rumah.
Caranya dengan menjemur bayi pada jam 7-9 pagi selama 15-20 menit. Pastikan mata bayi tidak terpapar langsung sinar matahari memposisikan bayi membelakangi matahari.