Ciri stunting pada anak yang dapat dilihat secara langsung adalah tubuh yang berperawakan pendek dari anak seusianya. Namun lebih dari itu, ada beberapa hal yang menentukan anak mengalami stunting.
Anak atau balita bisa diketahui stunting bila sudah diukur panjang atau tinggi badannya, lalu dibandingkan dengan standar, dan hasil pengukurannya ini berada pada kisaran di bawah normal.
Stunting pada anak menjadi permasalahan karena berhubungan dengan meningkatnya risiko terjadinya gangguan pada perkembangan otak, gangguan terhadap perkembangan motorik dan terhambatnya pertumbuhan mental anak.
Baca juga: Cegah Stunting: Langkah Penting untuk Pertumbugan Anak
Ciri Stunting pada Anak
Para ibu perlu mengetahui ciri stunting dengan baik. Sebab postur tubuh pendek bukanlah satu-satunya ciri anak mengalami stunting. Berikut adalah ciri-ciri lainnya:
- Pertumbuhan melambat, tidak tumbuh dengan kecepatan normal sesuai usianya.
- Pertumbuhan gigi terlambat dari normal.
- Wajah tampak lebih muda dari anak seusianya.
- Pada usia balita, berat badan tidak naik bahkan cenderung menurun.
- Untuk anak usia sekolah, kurang fokus saat belajar (gangguan konsentrasi).
- Pada usia 8 – 10 tahun anak menjadi lebih pendiam, tidak banyak melakukan kontak mata terhadap orang di sekitarnya
- Perkembangan tubuh anak terhambat, seperti telat menarche (menstruasi pertama anak perempuan).
- Anak mudah sakit, mudah terserang berbagai penyakit infeksi.
Baca juga: Posyandu : Pelayanan Dasar bagi Ibu dan Anak
Catatan Sehat:
Anak stunting yang terjadi di Indonesia tidak hanya dialami oleh keluarga yang miskin dan kurang mampu, tetapi juga dialami oleh keluarga yang tidak miskin/yang berada di atas 40% tingkat kesejahteraan sosial dan ekonomi. Oleh karena itu, mari pahami kebutuhan nutrisi anak untuk mencegah stunting!
Artikel ini di dukung oleh: Klinik Tumbuh Kembang Anak Makassar