Rapid test COVID-19 dijadikan salah satu cara untuk mendeteksi virus corona dalam tubuh seseorang. Tes cepat ini dilakukan dengan menggunakan sampel darah dan dapat terbaca dalam waktu 15-30 menit.
Sampel darah yang diuji digunakan untuk mengetahu kondisi antibodi dalam tubuh sebagai hasil reaksi melawan virus.
Dalam alat rapid tersebut terdapat tiga indicator yaitu Control (C), Immunoglobulin G (IgG) dan Immunoglobulin M (IgM).
Lalu bagaimana cara membaca hasil rapid test?
Immunoglobulin G (IgG) adalah antibodi yang terbentuk 5-7 hari setelah seseorang terpapar virus atau imunisasi. Sedangkan Immunoglobulin M (IgM) adalah antibodi yang muncul sesaat setelah seseorang terpapar virus atau imunisasi.
Setelah mengambil sampel darah, jika tidak ada garis yang muncul pada ketiga indikator maka dapat diartikan tes gagal dan harus diulang. Berikut adalah cara membaca hasil berdasarkan tiga garis indicator:
- NEGATIF atau NON-REAKTIF apabila hanya muncul satu garis pada indikator Control (C).
- POSITIF atau REAKTIF apabila muncul tiga garis pada seluruh indikator C, IgG dan IgM atau pada dua garis diantara IgG dan IgM. Jika garis yang muncul pada IgM maka diartikan seseorang tersebut sedang pada masa awal infeksi. Jika yang muncul pada IgG dan IgM maka pasien diartikan sedang pada fase infeksi aktif. Sementara jika hanya pada garis IgG artinya seseorang berada pada fase akhir infeksi hingga sembuh, atau dapat pula diartikan pernah memiliki riwayat infeksi COVID-19.
Namun disebutkan bawah tes cepat ini memiliki akurasi yang rendah. Bisa saja mereka yang negatif sedang dalam masa window periode sehingga belum terdeteksi infeksi sehingga perlu isolasi mandiri dan diuji ulang 10 hari kedepan.
Begitu pun pada hasil positif namun tanpa gejala juga diharapkan untuk isolasi mandiri dan melakukan tes 10 hari kemudian.
Baik hasil negatif maupun positif dari rapid test, dianjurkan untuk memastikannya melalui Polymerase Chain Reaction atau PCR/SWAB yang lebih sensitive dan memiliki akurasi tinggi.
Catatan Sehat:
Rapid test COVID-19 adalah cara deteksi awal virus corona. Karena banyaknya kasus orang tanpa gejala, maka tetap lakukan protokol untuk mencegah COVID-19.
Rajinlah cuci tangan, pakai masker dan menjaga jarak serta cukupi asupan gizi untuk meningkatkan imunitas tubuh. Hindari stres karena dapat menurunkan kekebalan tubuh anda!