Swab antigen dan PCR saat ini gencar dilakukan sebagai langkah skrining covid-19. Kedua jenis tes tersebut dianggap dapat mendiagnosa seseorang terinfeksi virus corona atau tidak.
Namun masyarakat masih banyak yang awam dan bingung untuk membedakan kedua jenis tes tersebut. Swab antigen diketahui lebih murah dan terjangkau dibandingkan PCR.
Perbedaan yang mendasar adalah biaya yang berbeda jauh. Untuk tes antigen hanya perlu biaya 100-250 ribu rupiah. Sementara untuk PCR membutuhkan biaya ekstra yaitu kisaran 600-900 ribu.
Selain itu, tes swab antigen hanya memerlukan waktu 30 menit untuk memperoleh hasil. Sedangkan PCR disebut mengeluarkan hasil tercepat dalam 3 jam, jika laboratorium sedang overload maka hasil bisa lebih lama.
Baca juga: Cegah COVID-19 dengan Penerapan GERMAS
Lalu apa perbedaan antara antigen dan PCR?
Selain biaya dan waktu pemeriksaan yang berbeda, keakuratan hasil juga menjadi pembeda kedua jenis tes tersebut. Akurasinya PCR adalah 80-90 persen, sedangkan untuk tes swab antigen disebut memiliki akurasi di bawah PCR.
Berikut adalah rincian perbedaan kedua tes tersebut:
Swab Antigen
Disebut swab antigen karea mengambil sampel antigen, yaitu protein spesifik yang dikeluarkan oleh virus seperti SARS-CoV-2.
Pemeriksaan dilakukan dengan alat menyerupai cotton bud panjang yang dimasukkan melalui hidung. Hasil pemeriksaan dengan metode ini cenderung cepat, hanya perlu waktu 15-30 menit.
Tes swab antigen ini sangat efektif jika dilakukan ketika seseorang dites pada tahap awal infeksi SARS-CoV-2. Sebab di masa ini viral load umumnya paling tinggi. Hal tersebut menjadi alasan sehingga tes antigen digunakan sebagai alat skrining.
Baca juga: Sembuh dari Covid-19: Tak Perlu PCR Lagi
Namun, akurasi Swab antigen cenderung rendah. Jika kadar virus dalam tubuh rendah, maka hasill tes bisa saja negatif. Untuk itu, tes swab antigen lebih akurat dilakukan di awal gejala Covid-19 muncul atau saat jumlah virus di dalam tubuh cukup tinggi.
Maka dari itu, jika hasil tes swab antigen negatif tetapi ada gejala Covid-19, petugas akan menyarankan untuk melanjutkan tes PCR.
Swab PCR
PCR juga disebut RT-PCR atau Rapid Test Polymerase Chain Reaction. Tes swab PCR dilakukan dengan mengambil sampel cairan pernapasan atau lendir dari hidung dan tenggorokan dengan alat enyerupai cotton bud panjang.
Pemeriksaan PCR membutuhkan waktu lebih lama dibandingkan swab antigen. Hasilnya pun memiliki keakuratan yang jauh lebih tinggi. Hal inilah yang menjadikan Swab PCR sebagai gold standar dalam diagnosa Covid-19.
Dengan PCR, maka materi genetik virus corona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 dapat terdeteksi. Teknologi PCR mampu melihat materi genetik virus dengan teknik amplifikasi atau perbanyakan.
Baca juga: Syarat memperoleh Vaksin Covid-19
Virus SARS-CoV-2 diketahui memiliki materi genetik dengan rantai tunggal asam ribonukleat (RNA). Untuk memeriksa virus jenis ini dilakukan dengan mengubah RNA menjadi asam deoksiribonukleat (DNA) yang memiliki rantai ganda. Jika telah menjadi DNA, materi genetik tersebut diperbanyak lewat alat PCR.
PCR juga dapat mendeteksi fragmen virus bahkan saat seseorang sudah tidak terinfeksi. Itulah mengapa setelah melakukan isolasi mandiri, penderita Covid-19 tidak lagi disarankan untuk melakukan PCR lagi.
Catatan Sehat:
Jika mengalami gejala Covid-19 maka anda dapat melakukan tes swab antigen untuk mendiagnosa. Namun jika anda tidak memiliki gejala namun merasa kontak erat dengan pasien Covid-19, maka dapat dilanjutkan melalui tes swab PCR.