Advokasi kesehatan adalah salah satu strategi yang digunakan dalam program kesehatan selain kemitraan, bina suasana dan pemberdayaan. Kegiatan ini juga menjadi contoh dalam komunikasi interpersonal.
Advokasi itu sendiri diartikan sebagai upaya atau proses yang strategis dan terencana untuk mendapatkan komitmen dan dukungan dari pihak-pihak penentu kebijakan (stakeholders).
Seperti yang disebutkan dalam definisinya, maka sasarannya adalah para pemangku, penentu, pembuat kebijakan dibidang kesehatan.
Kegiatan ini menuntut adanya dukungan dari para pemangku kebijakan. Dukungan tersebut dapat berupa komitmen seperti regulasi atau peraturan yang mengikat, serta dapat berbentuk fisik seperti anggaran dan sarana prasarana.
Bagaimana Tahapan Advokasi Kesehatan?
Dalam sebuah tulisan “Sehak itu Hak”, disebutkan bahwa masalah kesehatan adalah masalah yang kompleks. Sehingga menyangkut kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah.
Panduan tersebut menjelaskan beberapa tahap yang dilewati agar dapat berhasil melakukan advokasi kesehatan. Yaitu dimulai dari penjajakan atau analisa masalah dan kebijakan.
Tahap yang juga penting adalah pembentukan tim, menetukan isu strategis yang diangkat dan rencana proses pelaksanaan advokasi hingga mencari pendukung atau jejaring. Pada tahap tersebut, tentunya tim sudah memiliki bahan berupa hasil analisa.
Berikut adalah link untuk mendownload bahan baca tersebut:
Catatan Sehat:
Upaya advokasi kesehatan merupakan suatu kegiatan persuasif dan sedikit terkesan memberikan tekanan kepada pemangku kebijakan agar mau terlibat dan mendukung program kesehatan.
Oleh karena itu, diperlukan rencana yang strategis dengan menyiapkan bahan-bahan presentasi sesuai fakta dilapangan yang dikemas secara menarik.
Menurut anda, apa tujuan dilakukannya advokasi kesehatan?
Sumber referensi:
Topatimasang, Roem, et al. (eds). Sehat itu Hak: Panduan Advokasi Masalah Kesehatan Masyarakat. Koalisi untuk Indonesia Sehat-INSIST, 2005.