Perubahan perilaku umumnya disebabkan oleh dua faktor yaitu internal dan eksternal. Faktor internal dari dalam diri individu sedangkan eksternal dari lingkungan individu tersebut.
Sebab yang menentukan seseorang akan berperilaku adalah dirinya sendiri. Sementara eksternal sebagai pengaruh luar yang mempengaruhi pengambilan keputusan individu sebelum bertindak.
Teori individual secara umum terbagi 2 yaitu intrapersonal dan interpersonal. Lalu apa perbedaannya? Berikut adalah penjelasan singkatnya:
- Intrapersonal adalah interaksi individu dengan dirinya sendiri. Pada teori ini menganggap pengetahuan, sikap, kepercayaan, konsep diri, sejarah perkembangan, pengalaman masa lalu, motivasi, keterampilan diri sendiri yang mempengaruhi perilakunya.
- Interpersonal artinya interaksi individu dengan orang lain disekitarnya. Sehingga pengambilan keputusan untuk berperilaku individu tersebut dipengaruhi oleh lingkungan sekitar. Pendapat, pikiran, perilaku, saran, dan dukungan dari orang-orang sekitar mempengaruhi perasaan dan perilaku individu dan hal tersebut memiliki efek timbal balik
Salah satu teori yang menjelaskan alur perubahan perilaku seseorang adalah teori WHO. Teori ini menggambarkan empat faktor berikut:
1. Thought and Feeling
Pemikiran dan perasaan dalam bentuk pengetahuan persepsi sikap, kepercayaan dan penilaian seseorang terhadap objek (kesehatan).
Misalnya seseorang yang paham pentingnya ASI tentu akan memberikan ASI ekslusif kepada anaknya, sebaliknya jika tidak paham maka tidak menutup kemungkinan anak diberi susu formula.
Baca juga: Unsur-Unsur dalam Komunikasi Kesehatan
2. Personal References
Acuan atau referensi dari seseorang yang dipercayai, apabila seseorang itu penting untuknya maka apa yang dikatakan cenderung menjadi contoh.
Sebagai contoh, orang tua adalah referensi terdekat bagi seorang anak. Perilaku merokok seorang ayah tentu menjadi pengaruh negatif bagi anak yang menganggap merokok adalah hal biasa.
3. Resources
Sumber daya dalam teori perubahan perilaku ini adalah pendukung untuk terjadinya perilaku seseorang atau masyarakat, mencakup fasilitas, uang, waktu, sumber informasi, tenaga dan sebagainya.
Baca juga: Pemberdayaan dalam Ilmu Kesehatan Masyarakat
Ketika seseorang sudah memiliki pengetahuan baik mengenai kesehatan, maka perlu didukung dengan sarana prasarana. Terkadang seorang ibu paham pentingnya imunisasi bagi anak, tetapi karena kesibukan kerja sehingga tidak ada waktu untuk membawa anaknya ke fasilitas kesehatan.
4. Culture
Sosial budaya seperti adat istiadat, norma setempat biasanya sangat berpengaruh terhadap terbentuknya perilaku.
Beberapa daerah memiliki budaya tertentu. Jika budaya positif tentu memberi efek positif bagi perilaku kesehatan. Tetapi nyatanya masih banyak daerah terpencil dengan budaya yang justru merugikan kesehatan.
Pada teori WHO diatas dapat terlihat faktor internal adalah pemikiran dan perasaan individu, kemudian referensi, sumber daya juga budaya menjadi faktor eksternalnya. Dimana faktor pemikiran dan perasaan seseorang dapat dipengaruhi oleh referensis hingga budaya setempat.
Baca juga: P-Process : Tahap dalam Strategi Komunikasi Kesehatan
Catatan Sehat:
Meskipun keputusan untuk bertindak atau berperilaku kembali kepada internal individu tersebut , tetapi faktor eksternal atau lingkungan seperti hubungan sosial dan sarana prasarana dapat menjadi pengaruh kuat pada kesehatan dan perilaku kesehatan.