Gigitan anjing dikenal dapat menimbulkan bahaya bagi kesehatan. Infeksi akibat gigitan anjing tersebut dapat mengakibatkan penyakit infeksi karena adanya virus atau bakteri.
Meski banyak dijadikan hewan peliharaan, pada dasarnya sifat anjing adalah pemangsa dan memiliki kemampuan untuk menyerang. Oleh karena itu, tidak sedikit kasus penyerangan oleh anjing dialami manusia.
Gigitan anjing yang menimbulkan luka baik lecet kecil hingga luka serius perlu penanganan segera. Hal tersebut dikarenakan beberapa penyakit infeksi bisa timbul, salah satunya rabies. Penyakit tersebut menyerang sistem saraf dan beresiko kematian.
Baca juga: Waspada Rabies, Lakukan 4 Langkah Penanganan Infeksi Akibat Gigitan Anjing
Lalu bagaimana cara mencegah terjadinya infeksi gigitan anjing? Simak ulasan penting berikut:
Penanganan Luka Gigitan Anjing
Jika digigit anjing, perlu diingat bahwa pertolongan pertama harus segera dilakukan secepat mungkin. Hal tersebut guna mencegah masuknya virus atau bakteri. Langkah yang dapat dilakukan adalah:
- Bersihkan luka bekas gigitan anjing dengan air hangat dan sabun di air mengalir selama 10-15 menit.
- Jika luka tidak mengeluarkan darah, tekan dengan lembut agar mengeluarkan darah. Tujuannya adalah mengeluarkan bakteri yang mungkin muncul dipermukaan luka.
- Sebaliknya, jika luka berdarah atau merobek kulit, tekan luka menggunakan kain bersih untuk menghentikan keluarnya aliran darah.
- Setelah itu berikan antibiotik pada luka, diamkan hingga mengering lalu bungkus dengan perban atau kain kasa yang bersih.
Ciri-Ciri Infeksi Akibat Gigitan Anjing
Meski telah memberi pertolongan pertama, tetap waspada. Jika ternyata telah terjadi infeksi akibat gigitan anjing, anda harus segera mendapatkan pertolongan medis ke klinik atau rumah sakit terdekat.
Berikut ini merupakan tanda-tanda tubuh yang menunjukkan adanya infeksi akibat gigitan anjing:
- Muncul kemerahan dan pembengkakan di area luka gigitan.
- Terasa nyeri lebih dari 24 jam setelah digigit.
- Keluar nanah atau cairan dari luka.
- Daerah sekitar luka terasa hangat
- Sulit menggerakkan area tubuh yang terkena gigitan.
- Timbul demam, menggigil dan berkeringat di malam hari.
Jika gejala-gejala tersebut muncul, segera periksa ke klinik atau rumah sakit terdekat. Sebab, infeksi akibat gigitan tersebut dapat menyebabkan tetanus, rabies, atau sepsis (keracunan darah), infeksi lapisan dalam jantung (endokarditis) atau infeksi lapisan luar otak atau meningitis.
Catatan Sehat:
Anjing memang banyak dijadikan hewan peliharaan, tetapi kita tetap harus waspada terhadap anjing liar yang berkeliaran bebas karena bisa saja terkena penyakit infeksi.
Ciri-ciri anjing yang terkena virus rabies ini dapat dikenali dengan gerakannya yang gelisah, cepat marah atau menyerang, mulut berbusa dan mengalami kejang. Jika menemukan anjing dengan ciri tersebut, sebaiknya segera menghindar ya!