Advokasi adalah upaya atau proses yang strategis dan terencana untuk mendapatkan komitmen dan dukungan dari pihak-pihak penentu kebijakan (stakeholders). Sasarannya adalah para pemangku, penentu, pembuat kebijakan dibidang kesehatan.
Kegiatan ini merupakan proses komunikasi yang persuasif kepada para pemangku kebijakan. Maka dari itu perlu direncanakan dengan sitematis.
Data atau bahan yang digunakan harus berisikan isu yang diangkat, faktual dan sesuai data dilapangan atau evidence-based.
Baca juga: Advokasi Kesehatan: Strategi dan Teknik Komunikasi
Karena sasaran advokasi adalah orang-orang penting, maka ketika pelaksanaannya, harus dilakukan dengan efektif. Hal yang perlu diperhatikan adalah:
- Buat bahan presentasi yang menarik dan persuasif
- Tentukan batas waktu presentasi yang singkat
- Kenali sasaran dengan baik
- Berlatih sebelum penyampaian pesan advokasi
Bentuk-bentuk bahan untuk advokasi tidak selalu dalam bentuk laporan. Anda juga bisa membuat dalam bentuk powerpoint, infografis, video, dan juga policy brief.
Sementara itu cara atau tekniknya pun beragam, mulai dari lobi politik, negosiasi, dialog, debat, seminar atau presentasi hingga menggunakan cara mobilisasi massa dan memanfaatkan media.
Ada baiknya ketika merencanakan advokasi, jangan lupa untuk berkoalisi dengan mitra yang juga memiliki tujuan yang sama. Adanya mitra tersebut dapat memperkuat langkah-langkah dalam mempengaruhi para pemangku kebijakan.
Untuk bermitra atau berkoalisi, carilah organisasi yang memiliki perhatian dan tujuan yang sama dibidang kesehatan. Dengan begitu dapat saling memberi kekuatan.
Catatan Sehat:
Agar dapat memperoleh dukungan/ komitmen baik dalam bentuk peraturan maupun bantuan fisik dari para pemangku kebijakan, maka perlu dipersiapkan strategi yang persuasif.
Selain itu, kita perlu menyadarkan para stakeholders tersebut bahwa masalah kesehatan dapat diselesaikan jika bekerjasama.
Menurut anda, mengapa advokasi sangat penting dalam program kesehatan masyarakat?