Domain perilaku terbagi menjadi tiga yaitu pengetahuan atau knowledge, sikap atau attitude dan tindakan atau practice. Tiga domain atau komponen tersebut erat kaitannya dengan perilaku individu.
Menurut teori SOR, perilaku diartikan sebagai respons atau reaksi terhadap stimulus atau rangsangan yang dirasakan oleh organisme (dalam hal ini adalah individu tersebut) yang diperoleh dari luar.
Secara garis besar, domain yang mempengaruhi perilaku adalah:
1. Pengetahuan (Knowledge)
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi satelah melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui pancaindra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba.
Domain pengetahuan ini disebut faktor penting, sebab seseorang menjadi dasar untuk mengambil keputusan dan menentukan tindakan terhadap masalah kesehatan yang dihadapi.
Pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif mempunyai enam tingkatan yaitu:
1. Tahu (know)
Tahu adalah tingkatan yang paling rendah. Diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain dapat menyebutkan, menguraikan, mendefenisikan, menyatakan, dan sebagainya.
2. Memahami (comprehension)
Memahami diartikan sebagian suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar.
Untuk mengukur orang yang telah paham terhadap objek atau materi, maka dapat dilihat apakah mereka sudah bisa menjelaskan , menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan, dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari.
Baca juga: Teori Lawrence Green: Perubahan Perilaku Kesehatan
3. Aplikasi (aplication)
Tahap ketiga adalah aplikasi. Diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari. Aplikasi di sini dapat diartikan sebagai aplikasi atau penggunaan metode, prinsip, dan sebagainya dalam konteks atau situasi dilapangan yang sesungguhnya.
4. Analisis (analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek kedalam komponen – komponen, tetapi masih di dalam satu struktur organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama lain.
Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari kemampuan menggambarkan (membuat bagan), membedakan, memisahkan, mengelompokkan, dan sebagainya.
Baca juga: Teori ABC: Salah satu Teori Perubahan Perilaku Kesehatan
5. Sintesis (synthesis)
Sintesis merujuk kepada suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulai – formulasi yang ada. Misalnya, dapat menyusun, dapat merencanakan, dapat meringkaskan dapat menyesuaikan, dan sebagainya terhadap suatu teori atau rumusan–rumusan yang telah ada.
6. Evaluasi (evaluation)
Tahap akhir dari domain pengetahuan adalah evaluasi. Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian tersebut didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri, atau menggunakan kriteria yang telah ada.
2. Domain Perilaku kedua: Sikap (Attitude)
Domain perilaku kedua adalah sikap. Sikap merupakan reaksi atau respons yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. Sikap ini tidak dapat terlihat, namun hanya dapat ditafsirkan sebagai reaksi yang tertutup.
Baca juga: Teori Difusi Inovasi dalam Promosi Kesehatan
Domain ini diartikan sebagai kecenderungan untuk bertindak, atau kesiapan untuk bereaksi terhadap objek dilingkungan tertentu sebagai suatu penghayatan terhadap objek
3. Tindakan (Practice)
Ketika seseorang mendapat sebuah stimulus, kemudian memahami / mengetahui stimulus atau objek kesehatan tersebut. Tahap berikutnya adalah muncul sikap berupa penilaian atau pendapat terhadap apa yang diketahui.
Nah, proses selanjutnya diharapkan ia akan melaksanakan atau mempraktikkan apa yang diketahui atau disikapinya (dinilai baik). Inilah yang disebut praktik (practice) atau tindakan.
Baca juga: 4 Faktor dalam Teori Perubahan Perilaku WHO
Jika perilaku atau tindakan sudah dilakukan maka disebut Perilaku Terbuka, artinya dapat terlihat tindakan yang sedang dilakukan oleh individu tersebut.
Sumber: Soekidjo Notoadmodjo, 2012 & Modul Promkes UKI Jakarta